Kamis, 10 Oktober 2013

UNSUR-UNSUR POKOK KBK dan KTSP, TUJUAN KBK dan KTSP


UNSUR-UNSUR POKOK KBK dan KTSP,
TUJUAN KBK dan KTSP
Telah kita ketahui bersama bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya di negara Indonesia kurikulum tidak boleh monoton saja harus berubah-ubah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan zaman yang semakin hari semakin berkembang, Hal itu disebabkan kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tujuan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.

A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK memiliki unsur – unsur pokok yaitu sebagai berikut :
1.          Pemilihan kompetensi yang sesuai;
2.          Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi;
3.          Pengembangan pembelajaran.

Adapun tujuan dari KBK yakni :
1.          Mempersiapkan manusia Indonesia untuk menjadi anggota masyarakat dunia;
2.          Memandirikan tau memberdayakan seklah dalam pengembangan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan tuntutan Negara.


B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP merupakan kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh karena itu kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang kita kenal dengan KBK (kurikulum 2004).
Ini dapat dilihat dari unsur yang melekat pada KTSP itu sendiri, yakni adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta adanya prinsip yang sama dalam pengolaan kurikulum yakni yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS). Untuk itu unsur pokok KTSP sama dengan unsur KBK, namun memiliki tujuan sebagai berikut :
1.          Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.          Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Sebagai kurikulum operasional, KTSP menuntut keterlibatan masyarakat secara penuh, sebab tanggung jawab pengembangan kurikulum tidak lagi berada di pemerintah, akan tetapi disekolah, sedangkan sekolah akan berkembang manakala ada keterlibatan masyarakat.
3.          Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Melalui KTSP diharapkan setiap sekolah atau satuan pendidikan akan berlomba dalam menyusun program kurikulum sekaligus berlomba dalam mengimplementasikannya.

KESIMPULAN
Antara unsur pokok, tujuan KBK dan KTSP pada mulanya sama-sama untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Hanya saja kurikulum 2006 (KTSP) lebih baik daripada kurikulum 2004 karena Sistem dan proses yang digunakan oleh KTSP adalah sistem desentralisasi atau otonomi pendidikan dimana setiap sekolah-sekolah di seluruh indonesia diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyusun sendiri muatan-muatan mata pelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing setiap sekolah. Dengan demikian KTSP menekankan pada proses kontekstual dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan serta dunia kerja.

Referensi :
Ø  http://www.slideshare.net/handianihani/ktsp-dan-kbk (di lihat tanggal 07/10/2013)
Ø  http://johnherf.wordpress.com/2008/04/29/aplikasi-kbk-dan-ktsp-smp/ (dilihat tanggal 06/10/2013)
Ø  http://henciblog.wordpress.com/2013/03/25/perbedaan-dan-persamaan-kbk-dan-ktsp/ (dilihat 07/10/2013)
Ø  Nyoman, Sang. 2011. Perjalanan Kurikulum di Indonesia (Makalah). Denpasar: FKIP


Tidak ada komentar: