Senin, 21 Oktober 2013

struktur kurikulum mata pelajaran SMK

                           NAMA     :    DESMAN TELAUMBANUA
                                NIM         :    06121012010
                                PRODI      :    Pend. TEKNIK MESIN

STRUKTUR KURIKULUM MATA PELAJARAN SMK
A. Tata urutan materi
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan hierarkis.
1. Pendekatan prosedural
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
2. Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah, Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

B. Adequacy atau kecukupan materi
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD)

C. Alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
D. Kedalaman materi
Kedalaman Materi ialah rincian konsep-konsep yang terkandung di dalam materi pelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, yang penyusunannya di sesuaikan dengan SK dan KD yang telah di tetapkan dalam kurikulum.

E. Pengulangan materi
Pengulangan materi adalah melatih daya yang ada pada peserta didik seperti daya mengamat, menanggap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan lain sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan daya-daya tersebut akan berkembang hal ini dilakukan untuk mencapai komponen tujuan yang telah di tetapkan dalam kurikulum serta memudahkan peserta didik untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

F. Kesulitan dalam pengembangan materi
Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Namun dibalik itu semua ada juga kesulitan yang di hadapi dalam pengembangan materi tersebut yaitu :
1.  Faktor lingkungkungan sekolah atau fasilitas yang kurang mendukung materi
2. Faktor guru, kurangnya referensi guru dalam menggali sumber materi. Contohnya di indonesia ini kebanyakan guru tidak bisa menjelajahi atau membuka internet dan hanya bersumber dari satu buku saja.

KESIMPULAN :
Tata urutan materi, kedalaman dan kecukupan materi, pengulangan materi, dan kesulitan dalam pengembangan materi saling berkaitan atau berhubungan satu sama lain dalam pengembangan suatu kurikulum yang di implementasikan di suatu satuan pendidikan untuk mencapai tujuan kurikulum itu sendiri.

REFERENSI :
Ø  http://www.gobookee.org/spektrum-kurikulum-2013-smk/ dilihat tanggal 20 oktober 2013

Tidak ada komentar: